Pada tanggal 5 Agustus 2025, “ASEAN International Oncology Integrative Medicine Session ke-5 – Malaysia” secara resmi diselenggarakan di Malaysia. Acara ini diselenggarakan bersama oleh China Anti-Cancer Association (CACA) dan World Association for Integrative Oncology (WAIO), serta diprakarsai oleh Modern Cancer Hospital Guangzhou, yang merupakan unit kerja sama pelatihan onkologi internasional “Belt and Road” di bawah CACA. Dengan tema “Bersatu Melalui Integrasi”, forum ini berfokus pada tren perkembangan internasional kedokteran onkologi, mempertemukan para ahli medis dari Tiongkok dan Malaysia, serta menghadirkan pakar dan kekuatan penanggulangan kanker terkemuka dari kedua negara. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong penerapan lokal konsep onkologi integratif di kawasan ASEAN.
Sebagai tonggak penting bagi langkah pengobatan onkologi integratif Tiongkok menuju dunia internasional, forum ini memperlihatkan secara mendalam kebijaksanaan Tiongkok dalam memerangi kanker di panggung global. Acara tersebut menghadirkan lebih dari 200 peserta, termasuk pejabat dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Malaysia, pakar medis dari kawasan ASEAN, perwakilan lembaga pencegahan dan pengendalian kanker, pejuang kanker, serta berbagai media arus utama. Mereka berkumpul untuk membahas konsep baru dalam pencegahan dan pengobatan kanker serta menjajaki visi baru untuk kerja sama masa depan.

Resonansi Konsep: Onkologi Integratif Menerangi Masa Depan Perjuangan Melawan Kanker
Pada awal forum, Akademisi Fan Daiming, Ketua Umum China Anti-Cancer Association (CACA), Asian Oncology Society (AOS), dan World Association for Integrative Oncology (WAIO), menyampaikan pidato melalui video. Ia mengatakan: “Kanker masih menjadi ancaman besar bagi kesehatan manusia. Onkologi integratif, dengan konsep kolaborasi multidisiplin dan manajemen sepanjang siklus perawatan, kini secara bertahap memberikan manfaat bagi pasien di seluruh dunia. CACA senantiasa berkomitmen membangun jembatan kerja sama internasional dan mendorong perkembangan kolaboratif dalam upaya penanggulangan kanker di berbagai wilayah. Dalam beberapa tahun terakhir, CACA dan WAIO terus memperluas jaringan kerja sama di kawasan ASEAN. Pada tahun 2023, Pusat Pelatihan Onkologi Integratif ‘Belt and Road’ CACA resmi didirikan, dan hingga kini telah sukses menyelenggarakan 220 sesi pelatihan panduan CACA, menerima 90 delegasi medis internasional, serta memberikan layanan konsultasi jarak jauh kepada lebih dari 2.800 pasien luar negeri. Semua ini menjadi landasan kuat bagi penerapan konsep onkologi integratif di kawasan ini. Malaysia, sebagai negara inti ASEAN, juga merupakan pusat penting dalam mendorong kerja sama medis internasional di bawah inisiatif ‘Belt and Road’. Kami berharap melalui forum ini, dapat semakin menghimpun kebijaksanaan para pakar Asia, mendorong penerapan lokal onkologi integratif dan bersama-sama memberikan dorongan baru bagi upaya regional dalam memerangi kanker.”
=
Akademisi Fan Daiming menyampaikan pidato melalui tayangan video
Dalam sambutannya, Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Kesehatan Masyarakat Sarawak, YB Dato Sri Dr. Sim Kui Hian, menegaskan bahwa forum kali ini menampilkan kerja sama erat antara Tiongkok dan Malaysia dalam bidang penanggulangan kanker, serta mempromosikan konsep kedokteran integratif yang berpusat pada pasien. Ia menambahkan bahwa pedoman CACA akan berperan penting dalam membantu meningkatkan kualitas layanan medis di kawasan ASEAN. Wakil Menteri Pendidikan Malaysia sekaligus Anggota Parlemen, Lee Chean Chung, menyatakan harapannya agar pertemuan besar kali ini dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan kerja sama regional, serta bersama-sama menentukan arah baru dalam upaya melawan kanker.

Wakil Menteri Pendidikan Malaysia sekaligus Anggota Parlemen, Lee Chean Chung, menyampaikan sambutan

Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Kesehatan Masyarakat Sarawak, YB Dato Sri Dr. Sim Kui Hian, menyampaikan sambutan
Setelah upacara pembukaan, Prof. Wang Ying, Wakil Ketua Umum China Anti-Cancer Association, Sekretaris Jenderal Asian Oncology Society, dan Sekretaris Jenderal WAIO, mewakili panitia penyelenggara memberikan cendera mata kepada tiga tamu pembicara upacara pembukaan serta berfoto bersama sebagai ungkapan terima kasih yang tulus.

Teknik Minimal invasif yang Presisi Memimpin Inovasi, Integrasi Multidisiplin Mendorong Kemajuan
Forum tahun ini mencakup berbagai topik terkini seperti pencegahan kanker, skrining dini, pengobatan minimal invasif, integrasi pencitraan medis, serta kolaborasi layanan kesehatan regional, dengan fokus pada tren pengobatan yang menekankan presisi dan integrasi. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Wang Ying selaku Wakil Ketua Umum China Anti-Cancer Association, Sekretaris Jenderal Asian Oncology Society, dan Sekretaris Jenderal World Association for Integrative Oncology (WAIO), menyampaikan pidato utama berjudul “Situasi dan Tantangan dalam Pencegahan serta Pengendalian Kanker di Tiongkok.” Beliau menyoroti bahwa beban kanker di Tiongkok masih berat, namun berkat dukungan kebijakan dan kemajuan medis, tingkat kelangsungan hidup lima tahun telah meningkat menjadi 43,7%, kedokteran integratif serta kerja sama internasional kini memainkan peran yang semakin penting.

Prof. Wang Ying menyampaikan presentasi
Prof. Lü Xiaogang, pakar onkologi ginekologi dari Affiliated Cancer Hospital and Institute of Guangzhou Medical University, menyampaikan presentasi berjudul “Pengobatan Presisi dan Minimal Invasif untuk Kanker Payudara”. Beliau menyoroti penerapan teknologi minimal invasif pada kasus kanker payudara stadium lanjut serta menekankan pentingnya diagnosis dan terapi yang dipersonalisasi serta partisipasi aktif pasien dalam pengambilan keputusan medis.

Prof. Lü Xiaogang, pakar onkologi ginekologi dari Affiliated Cancer Hospital and Institute of Guangzhou Medical University, berbagi pengalaman
Prof. Rozi Mahmud, pakar radiologi dari University of Putra Malaysia, dalam presentasinya berjudul “Keterkaitan Klinis antara Radiologi dan Kedokteran Integratif” menyebutkan bahwa teknologi pencitraan dapat digunakan untuk menilai efektivitas terapi integratif seperti nutrisi dan akupunktur. Ia menegaskan bahwa bidang radiologi akan memainkan peran yang semakin penting dalam pengobatan yang bersifat individual.

Prof. Rozi Mahmud, pakar radiologi dari University of Putra Malaysia, berbagi pengalaman
Dr. Muhammad Ash-Shafhawi Adznan, dokter bedah umum dari KPJ Healthcare, memaparkan perkembangan terbaru dalam diagnosis dan pengobatan tumor ganas kolorektal serta peritoneal. Ia menekankan peran penting skrining dini, penentuan stadium yang akurat, serta terapi komprehensif seperti HIPEC (Hyperthermic Intraperitoneal Chemotherapy) dalam meningkatkan prognosis.

Dr. Muhammad Ash-Shafhawi Adznan, dokter bedah umum dari KPJ Healthcare, berbagai pengalaman
Dr. Vijaendreh Subramaniam, Direktur Integrated Cancer Care Malaysia, membagikan transformasi jalur pengobatan integratif lokal. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin dan pengobatan presisi dalam meningkatkan kualitas hidup pasien.

Dr. Vijaendreh Subramaniam, Direktur Integrated Cancer Care Malaysia, berbagi pengalaman
Dr. Adam Ngu King Hein dari Dinas Kesehatan Sarawak, Malaysia, memberikan presentasi berjudul “Tantangan dan Kemajuan Onkologi Integratif di Sarawak”. Ia menyatakan bahwa jumlah kasus kanker di Sarawak terus meningkat. Oleh karena itu, perlu mempercepat pembangunan pusat kanker, mempromosikan pengobatan integratif dan perawatan paliatif, serta mendorong pengembangan berbasis kolaborasi.

Dr. Adam Ngu King Hein dari Dinas Kesehatan Sarawak, Malaysia, berbagi pengalaman
Dr. Wilfredo Fernando Cortizo, Direktur Eksekutif ATPC di Nasdaq, memperkenalkan ‘Kemajuan Deteksi Kanker Berbasis Multi-Gen Molekuler’, menekankan bahwa teknologi deteksi molekuler berbasis AI memberikan tingkat presisi dan efisiensi yang lebih tinggi dalam identifikasi kanker stadium awal dan pengobatan individual.

Dr. Wilfredo Fernando Cortizo, Direktur Eksekutif ATPC di Nasdaq, berbagi pengalaman
Prof. Wang Ligen dari Modern Cancer Hospital Guangzhou menyampaikan laporan khusus berjudul “Teknologi dan Karakteristik Khusus dalam Pengobatan Kanker”, yang secara sistematis memperkenalkan efektivitas pengendalian kanker melalui teknik minimal invasif seperti penanaman biji partikel dan cryoablation pada kanker stadium menengah hingga lanjut.

Prof. Wang Ligen dari Modern Cancer Hospital Guangzhou, berbagi pengalaman
Membangun Komunitas Kesehatan untuk Semua, Melangkah Bersama Menuju Masa Depan Integratif
Forum ini bukan hanya merupakan platform pertukaran teknologi, tetapi juga menjadi kesempatan penting untuk memperdalam kerja sama regional. Pada sesi diskusi meja bundar, para ahli dari Tiongkok dan Malaysia melakukan pembahasan mendalam mengenai “Teknologi Pengobatan Kanker Terkini di Tiongkok dan Asia Tenggara”, serta mengeksplorasi model kerja sama baru dalam berbagi sumber daya, pelatihan tenaga ahli, dan transfer teknologi.

Diskusi meja bundar
Kedokteran integratif berpusat pada manusia, menggabungkan sumber daya dari berbagai disiplin ilmu, serta mengakomodasi beragam sistem budaya. Seiring dengan kemajuan Inisiatif “Belt and Road”, kerja sama antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN dalam pencegahan serta pengendalian kanker telah memasuki tahap baru dengan kualitas yang lebih tinggi.
China Anti-Cancer Association akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak di kawasan ini untuk mendorong penerapan pedoman CACA, memperkuat manajemen menyeluruh sepanjang perjalanan pengobatan kanker — mulai dari skrining dini, pengobatan, hingga rehabilitasi — demi menjaga cahaya kehidupan melalui upaya terintegrasi.

Mengutamakan Kemanusiaan: Menceritakan Kisah Perjuangan Melawan Kanker, Menebarkan Harapan Hidup
Forum ini secara khusus menghadirkan sesi sharing dari penyintas kanker, di mana empat pejuang kanker asal Malaysia yang pernah berobat ke Tiongkok berbagi kisah mengharukan tentang bagaimana ketika penyakit mereka kambuh berulang dan pilihan pengobatan terbatas, melalui platform rujukan internasional mereka berangkat ke Modern Cancer Hospital Guangzhou untuk menjalani perawatan minimal invasif, dan hasilnya, lesi kanker mereka menunjukkan penyusutan yang signifikan. Mereka mengenang dengan haru masa-masa menjalani pengobatan di Guangzhou, berterima kasih kepada para dokter Tiongkok yang tidak hanya memberikan teknologi medis yang maju, tetapi juga kepercayaan, rasa hormat, dan dukungan mental, sehingga memulihkan keyakinan mereka untuk hidup.

Kisah para pejuang kanker ini bukan hanya perjalanan pribadi melawan penyakit, tetapi juga contoh nyata bagaimana konsep pengobatan integratif berakar dan berkembang dalam praktik pengobatan lintas negara — sebuah pendekatan medis yang tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada kemanusiaan. Pengalaman mereka secara langsung mencerminkan bahwa pengobatan integratif tidak hanya melampaui batas-batas negara, tetapi juga menjembatani sekat antara ilmu kedokteran dan nilai-nilai kemanusiaan.
Setelah sesi sharing berakhir, Prof. Wang Ying menyerahkan cendera mata kepada keempat perwakilan penyintas kanker dan berfoto bersama mereka dengan penuh kehangatan, sebagai bentuk penghormatan yang tinggi atas semangat hidup mereka yang pantang menyerah. Tepuk tangan meriah pun bergema di seluruh ruangan, menghadirkan suasana haru dan hangat di forum tersebut.

Kanker adalah sebuah perang tanpa asap mesiu, dan setiap penyintas adalah benih harapan. Kehangatan dan kekuatan dari pengobatan integratif kini tengah menembus batas wilayah, bahasa, dan sumber daya, menghadirkan layanan medis berkualitas tinggi yang melampaui batas negara dan memberi manfaat bagi lebih banyak kehidupan. Pendekatan ini juga membuat semakin banyak pasien menemukan harapan di tengah keputusasaan, dan mendapatkan kembali kehidupan baru di tengah kesulitan.
Malam St. Stamford: Mengapresiasi Setiap Kepercayaan dan Kebersamaan
Malam itu, jamuan makan malam bertajuk “Malam St. Stamford” digelar dalam suasana hangat dan penuh keakraban. Prof. Wang Ying, Wakil Ketua Umum China Anti-Cancer Association, bersama Lin Zhicheng, Presdir St. Stamford Group, menyerahkan penghargaan kenang-kenangan kepada para pembicara forum, perwakilan penyintas kanker, serta perwakilan lembaga mitra yang telah lama mendukung pengembangan onkologi integratif. Penghargaan tersebut diberikan sebagai ungkapan terima kasih atas partisipasi aktif mereka dalam forum ini, pengakuan mendalam terhadap konsep pengobatan integratif, serta dukungan teguh mereka terhadap kerja sama internasional dalam memerangi kanker.

Malam itu bukan hanya sebuah penghormatan atas segala upaya yang telah dilakukan di masa lalu, tetapi juga sebuah janji untuk kolaborasi di masa depan. Berkat dedikasi dan komitmen bersama para ahli dari Tiongkok dan Malaysia, onkologi integratif berhasil melampaui batas bahasa, sistem, dan budaya, serta terus berkembang dan berbuah di kawasan Asia Tenggara. Malam St. Stamford tidak hanya menjadi momen untuk menyampaikan rasa syukur, tetapi juga menjadi saksi kebersamaan — sebuah malam penuh kehangatan yang dipersembahkan bagi semua “pejuang kanker”, sekaligus menutup forum tahun ini dengan sebuah akhir yang penuh harapan dan keberhasilan.
Membangun Mimpi Bersama: Merancang Rencana Baru untuk Kolaborasi Global dalam Penanganan Kanker
Forum ini bukan hanya menjadi ajang pertukaran gagasan akademis, tetapi juga menandai pendalaman kerja sama medis antara Tiongkok dan Malaysia. Prof. Wang Ying, Wakil Ketua Umum China Anti-Cancer Association, menyampaikan bahwa ke depan pihaknya akan terus mendorong penerapan lokal pengalaman Tiongkok dalam bidang onkologi integratif di negara-negara ASEAN. Melalui kolaborasi dengan lembaga medis setempat dalam penelitian ilmiah, pengembangan sumber daya manusia, serta edukasi publik, diharapkan dapat terbentuk sebuah platform akademis onkologi integratif ASEAN yang memiliki pengaruh besar di tingkat regional.

Prof. Wang Ying menyampaikan sambutan pada acara penutupan
Saat ini, kanker masih menjadi ancaman besar bagi kesehatan manusia. Dengan mengusung konsep “menghapus hambatan, menyinergikan berbagai bidang, dan memadukan pengobatan Timur dan Barat”, onkologi integratif telah membawa harapan baru bagi perjuangan global melawan kanker, sekaligus meletakkan dasar yang kuat bagi terbentuknya platform kerja sama medis yang lebih efisien, inklusif, dan bermanfaat bagi masyarakat di kawasan Asia Tenggara.
Terselenggaranya ASEAN International Oncology Integrative Medicine Session ke-5 – Malaysia, tidak hanya mempercepat penerapan dan implementasi prinsip-prinsip kedokteran integratif di seluruh Asia Tenggara, tetapi juga menandakan bahwa upaya kolaboratif dalam pencegahan dan pengobatan kanker antara Tiongkok dan Malaysia, serta negara-negara regional lainnya, telah memasuki fase baru yang lebih mendalam dan lebih luas, membuka babak baru dalam upaya global melawan kanker.