Pada bulan Maret, cuaca di Guangzhou masih sedikit dingin, namun di Pusat Aktivitas Pasien lantai empat Modern Cancer Hospital Guangzhou, suasananya terasa hangat. Pada tanggal 7 Maret sore, sebuah acara bertema "Spring Warms 'Her' Heart, Moving Forward with Healing" diselenggarakan untuk merayakan Hari Perempuan. Acara ini menggunakan pendekatan terapi seni yang unik, menciptakan kenangan hangat di musim semi bagi pasien wanita yang sedang menjalani perawatan serta keluarga wanita yang mendampingi mereka.
Bunga anyelir pink dibagikan ke pasien yang dirawat dan keluarga mereka, setiap kelopak bunga seolah melambangkan berkah seperti embun pagi, mekar bersama dengan senyum di wajah mereka. Di samping tembok harapan, berbagai bahasa saling bersahutan, bersama-sama menyampaikan harapan terbaik yang ada di dunia ini.
Di lokasi acara, kipas tangan putih sederhana dan cat berwarna saling berbaur dengan indah. Lebih dari empat puluh pasien duduk mengelilingi meja, memusatkan perhatian mereka, memulai perjalanan terapi seni ini. Mencampur warna, menggambar garis, membaurkan warna, di antara gerakan ujung kuas, bunga dan burung yang hidup mulai muncul di permukaan kipas. Penderita kanker payudara, Bibi Wang, dengan lembut mengayunkan kipas yang ia lukis sendiri, seraya tersenyum dan berkata, "Sejak saya mulai menjalani pengobatan, waktu tidak pernah terasa begitu cepat seperti hari ini. Dalam satu jam ini, saya merasakan ketenangan yang sudah lama hilang."
Area DIY bunga dari twist stick di meja sebelah cukup sulit hingga membuat banyak orang menyerah, namun seorang keluarga pasien asal Vietnam justru berani menerima tantangan tersebut. Twist stick berwarna biru dan merah muda menari di tangannya, perlahan dibentuk dengan sabar menjadi kelopak demi kelopak, hingga akhirnya dirangkai menjadi setangkai tulip yang indah. Sambil tersenyum, ia berkata: "Melihat bunga yang tak akan layu ini, rasanya keyakinan terhadap pengobatan pun bertambah."
Tak jauh dari sana, gemerincing lonceng angin buatan tangan menari-nari bawah beranda, masing-masing menggantungkan secarik kertas berisi doa dan harapan. Saat angin musim semi berhembus, seolah-olah mereka menyanyikan lagu kesembuhan.
Saat satu demi satu lukisan kipas selesai, para wanita yang tenggelam dalam kesibukan itu pun seolah menjadi bagian dari lukisan yang hidup. Mereka duduk melingkar, mengobrol dan bercakap-cakap, sambil tertawa terbahak-bahak di tengah aroma egg tart yang manis. Di luar, angin dingin menderu, namun suhu pada termometer di dalam ruangan telah terdorong naik ke titik musim semi yang hangat oleh gelak tawa yang silih berganti.
Acara yang berlangsung di RS kami ini adalah penafsiran nyata dari filosofi "Menyembuhkan tubuh sekaligus jiwa" yang diusung oleh Modern Cancer Hospital Guangzhou. Sebagai praktik penting dalam sistem layanan perawatan humanistik rumah sakit, acara bertema kali ini secara khusus menggabungkan penyembuhan lewat seni dengan konseling psikologis. Ibu Liu Yansheng (Asisten Direktur Departemen Urusan Internasional) menyatakan, "Sembari menjalankan pengobatan minimal invasif seperti terapi intervensi dan penanaman biji partikel, kami juga sangat memperhatikan pemulihan batin pasien." Ketika pengobatan minimal invasif bertemu dengan perawatan humanistik, dan ketika teknologi medis bersinggungan dengan terapi seni, maka kehidupan pun menemukan pijakan puitis dalam pergulatannya dengan penyakit. Di tengah udara dingin, Modern Cancer Hospital Guangzhou menghadirkan kehangatan perawatan humanistik yang mencairkan kebekuan penyakit. Bunga-bunga seni yang bermekaran di sela-sela perawatan ini tidak hanya membuat pasien kembali merasakan keindahan hidup, tetapi juga menjadi penegasan atas hakikat sejati dunia medis: "To cure sometimes, to relieve often, to comfort always”.
Pada Hari Perempuan Internasional ini, semoga setiap wanita yang tengah berjuang melawan penyakit dapat mendengar suara bunga yang mekar, dan dalam perjalanan menembus musim dingin kehidupan, selalu ditemani angin semilir musim semi.
