“Hadiah Kehidupan” Nenek 83 Tahun dari Indonesia: Sebuah Perjalanan Melintasi Batas Negara dalam Melawan Kanker di Usia Senja
+  -

Serangan Penyakit yang Mendadak, Metode Tradisional Tak Membawa Hasil

Pada Desember 2023, seorang lansia asal Indonesia berusia 83 tahun bernama Justine Supit secara tidak sengaja meraba benjolan kecil yang tampak tidak mencolok di payudara kirinya saat mandi. Ia mengira itu hanyalah peradangan biasa dan mencoba mengobatinya dengan ramuan herbal tradisional dari kampung halamannya di Manado. Namun, benjolan tersebut bukannya mengecil, malah tumbuh dengan cepat dalam waktu tiga bulan dan disertai rasa nyeri yang membuatnya sulit tidur. Atas desakan keluarga, ia akhirnya dibawa ke rumah sakit setempat. Pemeriksaan USG mengindikasikan kemungkinan tumor payudara ganas, namun karena keterbatasan fasilitas dan peralatan medis di daerah tersebut, proses diagnosis berjalan lambat, sementara kondisinya terus memburuk selama masa penantian.

Pada Juli 2024, keluarganya membawanya pergi berobat ke Singapura, di mana akhirnya ia didiagnosis menderita karsinoma duktal invasif payudara kiri (grade 3, HER2 positif, ER/PR negatif), disertai metastasis ke beberapa kelenjar getah bening di ketiak dan atas tulang selangka. Selama tiga bulan menjalani pengobatan di Singapura, tumornya terus berkembang hingga mencapai ukuran maksimum 4,4×5,5cm (SUVmax 18,4), dengan penebalan dan kemerahan pada kulit payudara serta nyeri yang semakin parah. Yang lebih mengkhawatirkan, tekanan darah tingginya yang sudah tidak stabil semakin memburuk akibat efek samping kemoterapi, membuat kondisi fisiknya terus menurun. Menghadapi situasi seperti ini, keluarganya nyaris kehilangan harapan.

1.png

Justine Supit

Menyeberangi Samudra, Mencari Titik Balik Kehidupan

Saat seluruh keluarga berada dalam keputusasaan, Adik Justine yang merupakan seorang dokter lokal di Indonesia, datang untuk menyelamatkan. Sebagai tenaga medis, ia sangat memperhatikan kondisi bibinya dan memahami tantangan khusus dalam menangani kanker payudara pada usia lanjut. Melalui rekomendasi dari rekan sejawat, ia mengetahui bahwa Modern Cancer Hospital Guangzhou telah mengumpulkan banyak pengalaman dalam pengobatan intervensi minimal invasif untuk kanker payudara, terutama untuk pasien usia lanjut dengan pilihan pengobatan yang matang dan efek samping yang rendah, sebuah pilihan yang lebih aman dan terkontrol. Meskipun usia Justine sudah lanjut dan perjalanan ke luar negeri berisiko, keluarga tidak ingin menyerah. Mereka segera menghubungi Pusat Layanan Internasional Makassar untuk melakukan konsultasi. Setelah konsultasi sistematis, disarankan bahwa pengobatan komprehensif intervensi minimal invasif dapat dilakukan, yang tidak hanya memberikan terapi yang tepat sasaran tetapi juga mengurangi risiko efek samping sistemik. Pada Oktober 2024, Justine ditemani keluarganya, terbang ke Guangzhou dan memulai perjalanannya dalam pengobatan lintas negara.

Di Modern Cancer Hospital Guangzhou, tim ahli MDT melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi Justine. Hasil CT scan saat masuk rumah sakit menunjukkan bahwa tumor di payudara berukuran sekitar 7×8cm, bertekstur keras, dengan kemerahan lokal pada kulit dan nyeri tekan yang jelas. Tumor telah menyerang otot pektoralis mayor dan kulit, disertai metastasis ke kelenjar getah bening di ketiak. Beruntung, belum ditemukan penyebaran ke organ jauh. Mengingat usianya yang lanjut, kondisi fisik yang lemah, hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik, serta hasil kemoterapi sebelumnya yang kurang efektif, tim dokter merumuskan rencana pengobatan yang presisi berupa kemoterapi infus intervensi.

2.png

Antara Oktober 2024 hingga Januari 2025, Justine menjalani empat kali terapi infus arteri. Selama seluruh proses pengobatan, dokter hanya memerlukan sayatan kecil berukuran 2mm untuk memasukkan kateter halus yang mengantarkan obat kemoterapi langsung ke lokasi tumor dengan konsentrasi 2 hingga 92 kali lebih tinggi dibanding kemoterapi sistemik. Cara ini lebih efektif membunuh sel kanker sekaligus mengurangi efek samping sistemik secara signifikan. Setelah pengobatan pertama, rasa nyeri yang telah lama mengganggunya berkurang secara nyata; setelah pengobatan kedua, hasil pencitraan menunjukkan tumor mulai mengecil; pada pengobatan ketiga, penanda tumor CA-125 turun drastis dari 1818 U/mL ke kisaran normal; dan pada pengobatan keempat, angiografi menunjukkan pengurangan yang signifikan pada arteri yang memasok darah ke tumor, dengan evaluasi hasil pengobatan menunjukkan PR (partial response). Hasil pengobatan sangat menggembirakan, tumor terus mengecil, tekanan darah stabil, nafsu makan dan kualitas tidur membaik, kulit yang sebelumnya menebal mulai kembali normal, bahkan Justine sudah bisa berjalan-jalan di area taman rumah sakit dengan bantuan cucunya.

Mendapat Kehidupan Baru, Bersyukur atas Ketulusan Hati Para Dokter di Negeri Asing

Selama masa pengobatan di Modern Cancer Hospital Guangzhou, Justine dan keluarganya merasakan secara mendalam kehangatan perawatan medis. Rumah sakit menyediakan penerjemah bahasa Indonesia yang mendampingi sepanjang proses, sehingga komunikasi antara pasien dan tenaga medis berjalan tanpa hambatan. Ahli gizi pun menyesuaikan pola makan berdasarkan kebiasaan makan Justine, sementara perawat memberikan perawatan penuh kasih selama 24jam, segera menanggapi ketidaknyamanan sekecil apa pun. Dalam menghadapi rasa sakit dan ketakutan, para dokter dan perawat menggunakan profesionalisme dan kepedulian untuk meredakan kegelisahan dan keraguan. Pendekatan yang menyeluruh ini memberikan rasa hangat bagi Justin dan keluarganya yang berada jauh dari tanah air.

3.png

Justine dan keluarga

Cucu Justine menyatakan, “Dokter di sini tidak hanya ahli dalam hal teknis, tetapi juga menyembuhkan hati dengan kasih sayang.” Memang benar, Modern Cancer Hospital Guangzhou selalu menjunjung tinggi prinsip “Berpusat pada pasien”, dengan menggabungkan teknologi medis internasional terkini dan perawatan humanistik secara sempurna untuk memberikan rencana pengobatan yang dipersonalisasi bagi setiap pasien. Terutama bagi pasien lanjut usia, rumah sakit ini lebih menekankan pada keseimbangan antara keamanan pengobatan dan kualitas hidup.

Kini, Justine telah kembali ke Indonesia dengan membawa harapan baru. Kisah perjuangan melawan kanker dari wanita lansia berusia 83 tahun ini tidak hanya menunjukkan ketangguhan hidup, tetapi juga menjadi bukti nyata kekuatan dari pengobatan modern. Modern Cancer Hospital Guangzhou, melalui keahlian medis yang luar biasa dan perhatian yang hangat, sekali lagi membuktikan bahwa usia tidak pernah menjadi penghalang dan harapan selalu ada dalam perjalanan melawan kanker. Rumah sakit internasional yang menghimpun sumber daya medis terdepan dari seluruh dunia ini, terus menyebarkan kehangatan dan kekuatan pengobatan medis Tiongkok kepada dunia lewat setiap kisah sukses pasiennya.

Hasil pengobatan pada setiap pasien berbeda-beda tergantung oleh kondisi masing-masing, informasi ini digunakan sebagai referensi saja, bukan untuk patokan akhir pengobatan pasien lain. Jika Anda ingin mendapatkan informasi pengobatan secara langsung, Anda dapat melakukan konsultasi online atau menghubungi kami di 0812 9789 7859. Kami dengan senang hati membantu Anda. Terimakasih.
Konsultasi kanker via telp
Hubungi : 0812 978 978 59 | 0878 556 556 99 | 0813 1888 5166
Konsultasi
WA